Selasa, 09 Juni 2015

Breaking News: Kebakaran Tubagus, Satu Kios Laundry Terbakar

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Satu ruko tempat Laundry Lovers Jl.Tubagus Ismail No.14 terbakar. Dugaan sementara kebakaran  disebabkan zat kimia bahan untuk Laundry. Sepuluh mobil pancar pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi tersebut. Diperkirakan titik api diketahui sekitar pukul 09.30.
Kebakaran Tubagus (Twitter)
Kebakaran Tubagus (Twitter)
Kebakaran Tubagus
Kebakaran Tubagus
(Budi/RR)

Kamis, 04 Juni 2015

Bobotoh Persib Desak Kemenpora dan PSSI untuk Islah

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Konflik panjang antara Kemenpora RI dan PSSI berdampak sistemik terhadap klub sepak bola di daerah. Terbitnya sanksi FIFA yang membekukan PSSI tanpa tenggang waktu yang jelas, berdampak pada nasib pesepak bolaan Indonesia di dunia Dilansir Fokusjabar.com
pssi-vs-menpora
Ilustrasi (Web)
Karena alasan itu, ratusan bobotoh Persib Bandung dari berbagai daerah bergabung dan melakukan aksi long march dari stadion Persib menuju gedung DPRD Provinsi Jabar, Kamis (4/6/2015) kemarin. Aksi tersebut sebagai bentuk tekanan kepada Pemerintah agar konflik yang terjadi antara Menteri Olahraga dan Pemuda (Menpora) dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) segera selesai dan keduanya berjabat tangan.
“Solusi yang diinginkan bobotoh, duduk bersama, dan semuanya islah. Jangan memaksakan kehendak,” kata koordinator Aksi Heru Joko kepada wartawan, Jumat (5/6/2015).
Bobotoh berharap, sepak bola di Indonesia yang merupakan hiburan rakyat, tidak diberhentikan, Selain menyengsarakan para ofisial klub, sepak bola pun diharapkan menjadi unsur pemersatu bangsa dari segala perbedaan.
“Semua harus sadar bahwa sepak bola penting untuk Indonesia. Harus pada koridor yang benar, janganlah dimasukan unsur politik. Apalagi dipolitisasi,” tambahnya.
Heru berharap, kedepannya Pemerintah harus dapat membangun persepakbolaan Indonesia dengan koridor aturan yang benar. serta jangan terlalu memaksakan kehendak diatas kepentingan yang merugikan segala pihak yang berperan.
“Yang pasti secepatnya yang berkonflik segera damai, karena ini penting bagi Persib dan sepak bola Indonesia juga. Sangat disayangkan sekarang Persib gak bisa maen, sponsor pada lari,” tukasnya.
(Adi Suparman/ang)

Bobotoh Persib Desak Kemenpora dan PSSI untuk Islah

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Konflik panjang antara Kemenpora RI dan PSSI berdampak sistemik terhadap klub sepak bola di daerah. Terbitnya sanksi FIFA yang membekukan PSSI tanpa tenggang waktu yang jelas, berdampak pada nasib pesepak bolaan Indonesia di dunia Dilansir Fokusjabar.com.
pssi-vs-menpora
Ilustrasi (Web)
Karena alasan itu, ratusan bobotoh Persib Bandung dari berbagai daerah bergabung dan melakukan aksi long march dari stadion Persib menuju gedung DPRD Provinsi Jabar, Kamis (4/6/2015) kemarin. Aksi tersebut sebagai bentuk tekanan kepada Pemerintah agar konflik yang terjadi antara Menteri Olahraga dan Pemuda (Menpora) dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) segera selesai dan keduanya berjabat tangan.
“Solusi yang diinginkan bobotoh, duduk bersama, dan semuanya islah. Jangan memaksakan kehendak,” kata koordinator Aksi Heru Joko kepada wartawan, Jumat (5/6/2015).
Bobotoh berharap, sepak bola di Indonesia yang merupakan hiburan rakyat, tidak diberhentikan, Selain menyengsarakan para ofisial klub, sepak bola pun diharapkan menjadi unsur pemersatu bangsa dari segala perbedaan.
“Semua harus sadar bahwa sepak bola penting untuk Indonesia. Harus pada koridor yang benar, janganlah dimasukan unsur politik. Apalagi dipolitisasi,” tambahnya.
Heru berharap, kedepannya Pemerintah harus dapat membangun persepakbolaan Indonesia dengan koridor aturan yang benar. serta jangan terlalu memaksakan kehendak diatas kepentingan yang merugikan segala pihak yang berperan.
“Yang pasti secepatnya yang berkonflik segera damai, karena ini penting bagi Persib dan sepak bola Indonesia juga. Sangat disayangkan sekarang Persib gak bisa maen, sponsor pada lari,” tukasnya.
(Adi Suparman/ang)

Dihantam Kereta, Tubuh Perempuan Ini Terpisah dari Kepala

Dihantam kereta barang, perempuan setengah baya tewas di rel Jalan Sumatera Kota Bandung, sekitar pukul 12.10 WIB, Kamis (4/6/2015). Warga Gegerkalong Hilir bernama Lili Andriani (45) itu tewas dalam kondisi badan terpisah dari kepalanya. Saat kejadian, korban berjalan dari arah barat dan duduk di rel, saat bersamaan muncul kereta barang yang mengarah ke Gedebage Dilansir FOKUSjabar.com
Di tempat kejadian, polisi menemukan jasad perempuan bercelana jeans biru dipadu kaos oranye, dan tas berisi tiga dompet serta satu unit ponsel.
.
Korban ditutupi karung sebelum akhirnya dibawa ke RS terdekat . Korban Tewas dihantam kereta barang di Jalan Sumatera Bandung, Kamis (4/6/2015). (foto: Adi Suparman)
“Dari jauh , gerak gerik ibu itu aneh, dia duduk dan berjalan dari arah barat. Dalam waktu persekian detik, korban sudah tergeletak dan tak bernyawa,” kata Ajo Sutarjo saksi di lokasi kejadian.
Sementara itu, M Syahril saksi lainnya mengatakan, perilaku aneh korban sudah terlihat sebelum kejadian. Bahkan korban sempat diusir dari jalur perlintasan kereta.

“Saya lihat di arah barat dia nongkrong. Saya suruh pergi dia dari perlintasa. Diduga dia bunuh diri, melompat dari pagar, dan langsung telungkup di lintasan rel,” tukasnya.
Tak berlangsung lama, sekitar pukul 12:50 WIB petugas kepolisian langsung membawa jenazah ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.